Luka Tak Terlihat
Luka Tak Terlihat
Blog Article
Suatu petang yang gelap, ia berjalan di jalan setapak. Angin berbisik menyentuh kulitnya, seakan membawa kabar tentang luka yang rahasia. Ia merasakan duka di dalam hati, namun ekspresi tetaplah hampa.
Bisakah luka itu hanya metaforis? Atau apakah ia benar-benar tidak nyata
Jeritan Jiwa
Setiap insan terlahir dengan kelembutan jiwa yang begitu mendalam. Namun, seringkali di antara perjalanan hidup ini, keterbatasan jiwa kita tersinggung oleh peristiwa. Suara hati yang merintih menjadi jeritan dalam, menari di antara cahaya dan cinta.
- Aliran air mata seringkali menjadi jalan bagi jiwa yang terluka untuk menemukan kembali kesejahteraan.
- Renungan jiwa adalah sebuah proses yang mandiri, menuntut kepercayaan untuk terus melangkah meskipun terombang-ambing oleh gempa kehidupan.
Dengan kesabaran, kita dapat belajar untuk merangkul makna di balik bisikan jiwa. Setiap tantangan adalah sebuah kesempatan untuk berkembang diri yang lebih kuat dan sempurna.
Kenangan Membakar
Setiap sentuhan itu seperti membakar kembali luka lama. Siluet masa lalu yang tak kunjung pudar terus berputar di kepala, mengusik ketenangan jiwa. Rona manis yang dulu menjadi melodi hidup kini tergantikan oleh suara bisikan pilu yang menusuk hati. Aku menjerit dalam labirin kenangan yang tak berujung, terombang-ambing oleh gelombang emosi yang ganas.
Setiap detik terasa seperti tahun-tahun yang dilalui. Luka hati yang tersayat lama itu menggigit, menyiksa jiwa dengan kepedihan yang tak pernah lekang oleh waktu.
Adakah aku bisa lolos dari jerat kenangan ini?
Apakah ada pelangi di ujung tunnel gelap ini? Atau aku hanya akan terus tersesat dalam kepedihan yang tak tertahankan ini.
Dimasa Hati Berbisik Lemah
Pada sebuah masa yang, saat hati berbisik lemah, ia mengukir rahasia di balik. Rasa yang menyentuh melandasi jiwa, seperti kisah yang tertinggal di pikiran.
Di kegelapan, ia tertidur. Nada hati berbisik lemah, memahat suatu kosmos yang hanya dapat disentuh.
Kehancuran Sayap
Bayangan telap menyelimuti hati setiap, mengganggu jiwa yang pernah terbang. Suara teriakan angin menggema di antara cabang, bercerita tentang kemunduran sebuah mimpi.
Sayap yang dulu meraih, kini hanya kenangan. Sebuah pelajaran tentang kebenaran yang terbersit di balik takdir.
Kita telah belajar untuk merangkul ketiadaan itu, dan menemukan sesuatu yang baru.
Bayangmu, Bayanganmu, Dalam Bayanganmu | Sakti dalam Luka
Luka semata, terdalam, di hati menyimpan rahasia, kekuatan, makna. Di dalam luka itu tersembunyi, bersemi, menari bayanganmu, gelap, terang, misterius, sebuah sakti yang menunggu, meronta, membara. Bayanganmu adalah tubuh, jiwa, cermin dari dirimu, tempat kebenaran, rasa sakit, mimpi terukir dengan indah, brutal, mendalam. Pegang erat bayanganmu, karena di dalam luka itu tersimpan, hidup, bercahaya potensi abadi, tak terbatas, luar biasa.
Report this page